Bappenas Luncurkan SIMPADU PNPM

Sejak diluncurkan tahun 2007, sinergi berbagai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) kurang efektif, karena masih dilakukan secara manual. Guna lebih mengefektifkan sinergi program PNPM, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan Sistem Informasi Manajeman Terpadu (SIMPADU) di Jakarta, pada Rabu (5/8/2009).
SIMPADU ini hasil kerjasama dengan Departemen Pekerjaan Umum (PU), Departemen Dalam Negeri, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dengan bantuan Bank Dunia dan United Nation Development Program (UNDP).
Kepala Bappenas Paskah Suzzeta dalam sambutannya mengatakan, tahun 2009 ini pemerintah fokus pada pemulihan ekonomi dan tetap mempertahankan kesejahteraan rakyat. PNPM merupakan program untuk kesejahteraan rakyat, yang banyak direalisasikan pada 2009. "Tujuan dari program ini muaranya adalah mempercepat penanggulangan kemiskinan," katanya.
[Dok. Situs Departemen PU-Cipta Karya]Menurut Paskah, PNPM tahun 2009 dilaksanakan di 33 propinsi, pada 465 kabupaten/kota di 6.408 kecamatan. Dengan cakupan yang luas, maka SIMPADU sangat diperlukan dalam mengkonsolidasi program PNPM.
"Selain konsolidasi, ini merupakan wujud transparasi dan akuntabilitas kita terhadap publik dalam program PNPM. Selain itu, lembaga pendukung seperti Bank Dunia dan UNDP dapat mengawasi dan memantaunya," jelas dia.
SIMPADU PNPM Mandiri dikembangkan dengan melakukan konsolidasi dan integrasi data masing-masing program PNPM ke dalam satu database yang diakses melalui situs http://simpadu-pnpm.bappenas.go.id.
Dengan SIMPADU dapat diketahui, antara lain, usulan kegiatan hasil perencanaan masyarakat, realisasi kegiatan, realisasi dana dan organisasi masyarakat yang terbentuk. SIMPADU juga berfungsi untuk memantau sejauh mana program PNPM berjalan. Selain itu, SIMPADU menyediakan peta tematik. Dengan peta tersebut dapat diketahui penyebaran data secara geografis program PNPM di seluruh Indonesia.
Penyerahan Buku Panduan
[Dok. Situs Departemen PU-Cipta Karya]Selain peluncuran SIMPADU, dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan buku Panduan Penggunaan Simpadu PNPM mandiri kepada pejabat terkait. Dalam hal ini, Departemen PU diwakili oleh Setditjen Cipta Karya Antonius Budiono.
Seperti diketahui, Departemen PU melalui Ditjen Cipta Karya memiliki banyak program PNPM seperti PPIP, PISEW, Pamsimas dan P2KP. Hampir setengah anggaran Ditjen Cipta Karya, yaitu sekitar Rp 4,5triliun digunakan untuk program pemberdayaan. (Sumber: Situs Ciptakarya, Departemen PU oleh dvt, PNPM Mandiri Perkotaan

0 komentar:
Posting Komentar