Gempa, Personel Proyek Berhamburan Keluar


Gempa 7,3 Skala Richter (SR) yang berpusat di wilayah Tasikmalaya, terasa imbasnya hingga ke Jakarta. Tak terkecuali, Kantor Proyek PNPM Mandiri Perkotaan, Jl. Penjernihan I No 19F, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (2/9/2009). Sekitar pukul 14.52 WIB, gempa cukup keras sepanjang 2-3 menit dirasakan oleh seisi gedung Kantor Proyek. Tak ayal, seluruh personel yang berada di dalam gedung berlantai tiga ini berhamburan ke luar gedung kantor.

Awalnya Tim Website, sebagai satu-satunya tim yang menghuni lantai 3, mengira getaran tersebut berasal dari kendaraan berat yang melintas. Memang, biasanya jika kendaraan berat semacam kontainer dan truk besar melintas di jalan raya depan Kantor Proyek, meja ruangan akan bergetar. Tapi, berhubung getaran kali ini terasa semakin keras, lama, bahkan membuat pusing dan agak mual, akhirnya Tim Website bangkit dari tempat duduk dan bergegas ke luar ruangan. Beberapa sempat beristighfar dan menyebut nama Allah.

Terlihat pula Web Master Poppy Tjahjadi dan Asisten Perencanaan Teknis Chandra Situmorang (kedua dari kanan) di tengah kerumunan [Dok. Web PNPM Perkotaan]Di tangga, beberapa personel dari lantai 2 juga bergabung dan ikut turun. Tampak puluhan orang yang terdiri dari personel Proyek, termasuk Kepala SNVT/PPK PNPM Mandiri Perkotaan Boby Ali Azhari, Tim Research and Development (R&D), sejumlah Tenaga Ahli (TA) KMP PNPM Mandiri Perkotaan dan Advanced, bahkan Tim World Bank yang tengah rapat di Kantor Proyek, keluar dari gedung secara teratur. Sebagian personel terlihat membawa barang yang paling penting, seperti tas tangan, berkas-berkas, laptop, telepon genggam dan dompet.

Kemudian, semua orang yang sudah berada di luar, berdiri berkumpul di sekitar gedung. Mereka memandangi arah gedung seraya mengamati sekitarnya. Sementara itu di jalan raya, kendaraan roda dua dan empat yang melintas mengurangi kecepatan mereka. Beberapa pejalan kaki di trotoar, sempat berhenti dan berkumpul di sekitar halte yang terletak sekitar 15 meter dari Kantor Proyek.

Sekalipun berada di luar, gempa masih bisa dirasakan dan menyebabkan pusing. “Tanahnya masih terasa goyang. Gempanya belum berhenti ini,” kata seorang staf Proyek sambil berpegangan ke mobil yang terparkir di dekatnya. Meski raut wajah cemas, para personel Proyek tetap saling melemparkan komentar bernada canda, agar keadaan tidak terlalu tegang.

Staf Proyek dan Tim Monev (kerumunan kiri) terpaksa menunda kegiatan rapat dan ikut berkumpul di luar gedung. [Dok. Web PNPM Perkotaan]Beberapa orang terlihat menelepon sanak-keluarganya melalui telepon genggam, tapi gagal. “Nggak bisa menelepon nih, nggak ada nada panggil sama sekali,” cetus salah seorang personel Web. “Iya, wap-nya (internetan melalui HP--Red) juga nggak bisa nih, error terus,” sambung Web Master Poppy Tjahjadi, yang mengaku berniat mengakses situs berita online, guna mencari tahu gempa ini.

Gempa baru benar-benar berhenti sekitar tiga menit kemudian. Dan, akhirnya, sekitar pukul 15.02 WIB, para personel masuk kembali dengan ekspresi lega. Semuanya melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda. Tim Monev (dari KMP Reguler dan Advanced), kembali membahas anggaran untuk tahun 2010, sambil mendengarkan pemberitaan seputar gempa melalui radio. Tim SIM, FMR dan World Bank, melanjutkan pembahasan mengenai SIM online.

Begitu juga Tim Website, meneruskan pekerjaan sambil terus-menerus membaca update tentang gempa tersebut dari situs pemberitaan online. Tidak hanya itu, situs sosial seperti facebook dan twitter juga dipenuhi dengan status seputar gempa yang terjadi di wilayah masing-masing pengguna.

Staf Proyek berusaha berkelakar agar keadaan tidak tegang. [Dok. Web PNPM Perkotaan]Dari informasi yang dikumpulkan oleh Tim Website, gempa 7,3 SR dengan episentrum di area Tasikmalaya ini terasa sampai ke beberapa kota, antara lain, Jakarta, Tangerang, Karawang, Bogor, Bandung, Kuningan, Garut, Tegal, Batang, Kebumen, Semarang, Purwokerto, Yogyakarta, bahkan Bali.

Di Jakarta sendiri, gempa merusakkan sejumlah gedung perkantoran, seperti tembok dan kaca retak. Mobil yang terparkir pun sempat bergeser sekian puluh sentimeter dari tempatnya semula. Begitu juga dengan karyawan yang berkantor di gedung tinggi, dilanda panik dan ke luar gedung hingga ke jalan raya.

Dampaknya, lalu lintas sempat macet di sejumlah area, seperti Sudirman – Thamrin dan Menteng – Mampang. Selain itu, diketahui, sekitar 27 korban luka-luka dilarikan ke RS Jakarta dan RS MMC, Rasuna Said. Sementara itu, di wilayah lain diberitakan, gempa merobohkan puluhan rumah di Tasikmalaya, Garut dan Sukabumi.

0 komentar:

Posting Komentar